Selasa, 11 Desember 2007

Tetralogi Laskar Pelangi

Novel sudah banyak bermunculan sejah bertahun-tahun lalu, tapi untuk segmen remaja, tema yang di ambil hampir tak pernah berubah. Tentang cinta yang dipersempit artinya, dan budaya hedonisme. Banyak yang mengira begitulah tuntutan pasar, sehingga novel-novel (yang kemudian melahirkan film) yang muncul juga mengikuti arus itu. Tetapi siapa sangka, kemunculan tetralogi Laskar Pelangi yang diawali dengan novel berjudul Laskar Pelangi mampu menggebrak pasar. Pengarangnya, Andrea Hirata, mampu memberikan nuansa naru di dunia pernovelan. Dengan basic seorang sarjana ekonomi yang juga mendalami sains, anak daerah yang menjadi lulusan Universite de Paris ini banyak menggunakan istiliah-istilah ilmiah dan banyak memberi glosarium baru bagi pembacanya.
Tetralogi Laskar Pelangi mempunyai 4 sequel yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Saat ini saya baru membaca sampai dengan Edensor. Sequel-sequel tersebut mempunyai kesamaan di sisi penggunaan bahasa juga pemilihan kalimat. Laskar Pelangi menceritakan saat masa mulai sekolah di SD Muhammadiyah, Sang Pemimpi menceritakan saat masa SMA, kuliah, dan mendapat beasiswa Uni Eropa, sedang Edensor menceritakan petualangannya di Eropa.
Yang menarik adalah bagian-bagian novel ini (di sebut mozaik) saling berkaitan satu sama lain. Sehingga memang lebih mengena jika membaca urut dari awal. Hebatnya semua itu teralur secara tak wajar. sehingga membacanya menjadi sangat menghibur, dan tak jarang menjadi seperti orang gila senyum-senyum sendiri. Banyak pengamat yang mengatakan bahwa pembaca mulai bosan dengan tema novel yang itu-itu saja, sehinggu embutuhtan cerita yang fresh dan lebih berbobot.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda